Pertanyaan Umum
ABOUT PEAT

Apakah yang dimaksud dengan gambut?

'Gambut' adalah bahan tanaman yang sebagiannya membusuk dan terakumulasi dalam kondisi tergenang air. Gambut terdiri dari sebagian bahan organik yang terdekomposisi dan menyimpan sejumlah besar karbon. Selama jutaan tahun, gambut yang terkubur dapat diubah menjadi batu bara dengan adanya panas dan tekanan.

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN LAHAN GAMBUT?

‘Lahan gambut’ adalah daerah alami yang ditandai oleh tanah gambut. Di Indonesia, bentang alam ini merupakan ekosistem yang unik dengan tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Hal ini menjadi penting karena bentang alam tersebut berfungsi sebagai tempat penyimpanan karbon terestrial yang signifikan secara global. Lahan gambut memiliki tiga komponen: gambut, air yang terletak dekat dengan permukaan yang melestarikan gambut, serta vegetasi unik yang menghasilkan tanah gambut.

Di manakah letak lahan gambut?

Indonesia memiliki sekitar 22,5 juta hektar lahan gambut, terutama ditemukan di Sumatera, Kalimantan dan Papua. Konversi dan degradasi yang signifikan dari ekosistem ini telah dihasilkan dari drainase untuk pertanian, kehutanan komersial dan pembangunan infrastruktur.

Mengapa lahan gambut itu penting?

Lahan gambut yang alami memberikan manfaat lingkungan dan menjalankan fungsi hidrologis yang penting. Mereka memainkan peran yang penting dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim pada skala lokal menuju global melalui penyerapan dan penyimpanan karbon. Perlindungan dan restorasi lahan gambut mencegah emisi karbon, melestarikan keanekaragaman hayati, menjaga ekosistem fungsional serta mendukung mata pencaharian lokal yang berkelanjutan.

MENGAPA LAHAN GAMBUT DIKERINGKAN?

Lahan gambut sering dibuka dan dikeringkan untuk tanaman pertanian dan hutan tanaman di tempat-tempat yang akses ke lahan dengan produktivitas lebih tinggi dan mengandung tanah mineral tidak tersedia. Saluran drainase dibangun untuk menghilangkan air dari lanskap dan memungkinkan tumbuhnya tanaman lahan kering. Pengeringan lanskap ini menciptakan kondisi yang mendukung kebakaran besar. Drainase gambut untuk pertanian lahan kering melibatkan bisnis skala besar hingga petani kecil dan pendatang yang tidak memiliki lahan.

MENGAPA DRAINASE MENIMBULKAN PERMASALAHAN?

Lahan gambut yang dikeringkan sangat mudah untuk terbakar selama musim kemarau dan terutama pada bulan-bulan yang lebih panas di bulan Agustus dan September. Dalam beberapa tahun terakhir, kebakaran gambut yang sangat besar dan terus-menerus terjadi di lahan gambut yang dikeringkan di pulau Sumatera dan Kalimantan, menyebabkan polusi udara beracun dan emisi karbon yang berlebihan. Sementara cakupan lahan gambut yang tidak terganggu dan berfungsi secara hidrologis terlalu basah untuk terbakar, lingkungan gambut yang terdegradasi menimbulkan risiko kebakaran yang luas.

SIAPAKAH YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS PERLINDUNGAN DAN RESTORASI LAHAN GAMBUT?

Pemerintah Indonesia telah memberlakukan penundaan lahan gambut yang ketat dan telah berkomitmen untuk membasahi kembali dan merestorasi lahan gambut yang terdegradasi. Serangkaian peraturan khusus lahan gambut telah diperkenalkan dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) yang telah dibentuk sebagai lembaga yang didedikasikan untuk meningkatkan pengendalian kebakaran berbasis masyarakat dan memulihkan lahan gambut melalui program pembasahan, revegetasi serta revitalisasi mata pencaharian yang tidak merusak lahan gambut.