PENELITIAN PENGETAHUAN
PENELITIAN KAMI

Apa yang ingin dicapai oleh penelitian manajemen pengetahuan kita? Komponen penelitian pengetahuan bertujuan untuk menerapkan pendekatan manajemen pengetahuan yang efektif akan menyampaikan temuan proyek kepada spektrum yang luas dari audiens dan pemangku kepentingan termasuk organisasi, lembaga, masyarakat, administrasi, dan aktor individu.

Hal ini pun mengembangkan alat-alat baru untuk menilai kebutuhan dan kinerja manajemen pengetahuan organisasi penelitian, termasuk kerangka penilaian diri untuk mendorong para peneliti untuk merefleksikan kapasitas manajemen pengetahuan mereka dan untuk mengidentifikasi kebutuhan. Komponen ini berusaha membangun kemampuan peneliti untuk memastikan pengetahuan saat ini dan pengetahuan baru yang disebarluaskan dan dibagikan, untuk memaksimalkan peluang pengambilan keputusan yang terinformasi disemua tingkatan.

Untuk itu, penelitian intensif di lapangan sedang dilakukan di Kecamatan Jabiren Kalimantan Tengah untuk lebih memahami jalur pengetahuan yang ada baik di dalam masyarakat maupun antara masyarakat dan pemerintah. Melalui keterlibatan langsung dengan proses perencanaan desa seperti mekanisme perencanaan program desa jangka menengah dan tahunan, upaya ini akan secara jelas memetakan sistem pengambilan keputusan, termasuk aktor dan proses kunci.

Untuk itu, penelitian intensif di lapangan sedang dilakukan di Kecamatan Jabiren Kalimantan Tengah untuk lebih memahami jalur pengetahuan yang ada baik di dalam masyarakat maupun antara masyarakat dan pemerintah. Melalui keterlibatan langsung dengan proses perencanaan desa seperti mekanisme perencanaan program desa jangka menengah dan tahunan, upaya ini akan secara jelas memetakan sistem pengambilan keputusan, termasuk aktor dan proses kunci.

Kegiatan penjangkauan dan pengembangan kapasitas proyek diinformasikan oleh hasil proyek utama (audiens sasaran, hasil yang diharapkan dan dampak yang diantisipasi), bersama dengan serangkaian tindakan yang diidentifikasi pada berbagai tingkat operasi proyek. Dengan demikian, proyek dapat melaporkan sejauh mana upaya penjangkauan dan pengembangan kapasitasnya berkontribusi pada dimensi yang berbeda dari kerangka kerja konseptual untuk pengembangan kapasitas, yaitu: mendefinisikan bisnis organisasi; menetapkan standar dan harapan; mengakses infrastruktur dan sumber daya; memperkuat struktur dan proses kelembagaan; didukung dengan sistem bisnis yang efektif; mengembangkan dan mempertahankan jaringan dan hubungan; menumbuhkan basis pengetahuan; dan membangun basis informasi dan alat.

Implementasi komponen Pengetahuan dimulai dengan pelatihan mitra mengenai Manajemen Pengetahuan, dilanjutkan dengan kegiatan pemetaan pemangku kepentingan secara rinci dan komprehensif untuk menentukan pemangku kepentingan utama dan khalayak sasaran di berbagai tingkatan. Data ini termasuk dalam 'Strategi Penjangkauan dan Pengembangan Kapasitas' proyek yang tersedia di Sumber Daya Kami.

Komponen ini juga berfokus pada komunikasi proyek yang tujuan utamanya adalah mendukung pengelolaan yang efektif dan penyebaran pengetahuan untuk restorasi lahan gambut dan pencegahan kebakaran dengan memastikan bahwa otoritas lokal dan nasional mendapat informasi yang baik. Komunikasi proyek dilakukan melalui publikasi, situs web, media sosial, dan materi serta saluran media lainnya yang sesuai untuk berbagai khalayak termasuk tingkat pemerintah nasional.

Penelitian pengetahuan kami menambah wawasan baru mengenai cara penelitian yang dapat menginformasikan kebijakan dan praktik di Indonesia dengan lebih baik; berusaha untuk mengatasi hambatan pertukaran pengetahuan dan meningkatkan cara ilmuwan menghasilkan informasi dan cara pembuat keputusan menggunakan informasi; serta memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang konteks lokal dan kebutuhan pemangku kepentingan.

Penekanan kami pada peningkatan kapasitas dan aksi partisipatif sangat relevan dengan konteks lahan gambut Indonesia karena pencegahan kebakaran lahan gambut dan restorasi ekosistem lahan gambut memerlukan pendekatan tingkat lanskap yang melibatkan ilmu biofisik yang ketat di samping partisipasi dan keterlibatan masyarakat.

Pendekatan Manajemen Pengetahuan kami telah menempatkan penekanan pada proses yang dapat menyebabkan dampak pada tingkat proyek. Proyek ini telah mengadopsi pendekatan penelitian partisipatif, penggunaan perantara pengetahuan, dan sistem manajemen pengetahuan yang telah disesuaikan untuk meningkatkan penyerapan informasi penelitian terkait lahan gambut ke dalam kebijakan dan praktik.

Proyek ini berakhir pada tahun 2022 dengan analisis, evaluasi, dan penyebaran pengetahuan baru untuk mencegah kebakaran di lahan gambut dan meningkatkan praktik restorasi lahan gambut, sekaligus memungkinkan mata pencaharian alternatif yang bermakna, menguntungkan, dan berkelanjutan.